selalu percaya bahwa sesuatu yang indah akan segera terjadi
KONFIGURASI DHCP SERVER DEBIAN 10
Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps
-
Assalamualaikum wr.wb
Halo teman-teman! Nama saya Ana Dwi Safitri, dan pada kesempatan kali ini, saya akan membagikan panduan tentang cara mengatur DHCP server di Debian 10. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan penting yang secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat di jaringan Anda. Konfigurasi yang tepat akan mempermudah manajemen jaringan dan mengurangi kemungkinan konflik IP. Dalam artikel ini, saya akan memandu Anda melalui langkah-langkah untuk menginstal dan mengonfigurasi DHCP server di Debian 10, agar Anda bisa mengoptimalkan jaringan dengan lebih efisien. Ayo, kita mulai!
a.Pengertian DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol atau DHCP server adalah Protocol yang berbasis Client/Server yang digunakan untuk mempermudah pengalokasian IP Address pada suatu Jaringan konputer.
Apa perbedaan dari DHCP Server dan DHCP client?
1.DHCP Server
DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol Server ) adalah sebuah perangkat lunak atau layanan di jaringan komputer yang memberikan pengaturan konfigurasi jaringan otomatis kepada perangkat klien yang terhubung ke jaringan tersebut.
2.DHCP Client
DHCP client merupakan layanan yang menerima pengalokasian alamat IP yang telah diberikan DHCP server. Sehingga nantinya perangkat yang terhubung bisa terkoneksi ke dalam jaringan dengan mudah.
b.Fungsi DHCP
1. Mencegah Terjadinya Konflik IP
Konflik IP address adalah adanya beberapa perangkat yang mempunyai IP address sama dalam sebuah jaringan. JIka terjadi konflik maka perangkat tidak dapat terhubung ke jaringan. Konflik IP address biasanya terjadi ketika konfigurasi dilakukan secara manual. Hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan DHCP.
2. Pembaruan IP Secara Otomatis
DHCP mendukung pembaruan IP secara otomatis, sehingga jika IP address yang digunakan sebelumnya telah kadaluarsa akan diperbarui secara otomatis agar perangkat dapat tetap terhubung ke jaringan.
3. Mendukung Penggunaan Kembali IP
Konfigurasi jaringan pada DHCP bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu yang disebut dengan lease time. Jika perangkat sudah tidak menggunakan IP address maka IP tersebut dapat dipergunakan kembali oleh perangkat lain yang mengajukan request.
Tabel Perbandingan DHCP Server dan DHCP Client
DHCP Server
DHCP Client
Fungsi
Mengatur dan mendistribusikan alamat IP kepada client di dalam jaringan.
Meminta alamat IP dari DHCP server dan menggunakannya untuk terhubung ke jaringan.
Penjagaan Alamat IP
DHCP server memiliki daftar alamat IP yang diatur dengan menggunakan database atau konfigurasi statik.
DHCP client tidak memiliki daftar alamat IP, ia hanya meminta alamat IP dari DHCP server.
Keuntungan
Memudahkan administrasi jaringan
Menghindari konflik alamat IP
Mengurangi kesalahan konfigurasi
Menghemat waktu dan tenaga
Mencegah kesalahan manusia
Mendukung pengembangan dan perubahan jaringan
Kekurangan
Konfigurasi awal yang rumit
Single point of failure
Bergantung pada ketersediaan dan performa DHCP server
Kurang fleksibel dalam pengaturan alamat IP
c.Langkah-Langkah Instalasi dan Konfigurasi DHCP Pada Debian Server
1.Langkah pertama, login ke debian dengan menggunakan user root
2.Setelah login dengan menggunakan user root, kita akan mengkonfigurasi IP untuk Server Debian-nya. Ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi den gan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi.
3.Kemudian restart networknya dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP nya dengan perintah “ip a”.
4.Setelah itu, masukkan DVD 2 ke PC Debian, Kemudian ketikkan perintah "apt-cdrom add". Setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter. Selanjutnya update dengan perintah “apt-get update”.
5.Selanjutnya install DHCP server dengan perintah "apt-get install isc-dhcp-server" atau "apt install isc-dhcp-server", jika ada pertanyaan [y/n] tekan huruf “y” di keyboard kemudian enter. Tunggu sejenak dan sampai proses instalasi selesai.
6.Untuk memastikan DHCP sudah terinstal atau belum, kita masukkan perintah “apt install isc-dhcp-server”. Jika berhasil maka akan ada tulisan 0 upgrade, 0 newly installed, 0 to remove, and 0 not upgrade
7.Setelah selesai menginstall DHCP Server-nya, sekarang kita masuk ke konfigurasi DHCP Servernya. Untuk masuk ke konfigurasi DHCP Server-nya, kita ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”. Lalu, untuk contoh gambarnya seperti dibawah ini. Gambar ini adalah konfigurasi defaultnya.
8.Kemudian kita akan mengubah konfigurasinya seperti contoh gambar di bawah ini yang diberi kotak merah baris 50-58. Jangan lupa hapus tanda pagar (#) nya. Kemudian setelah selesai dikonfigurasi, kita simpan konfigurasinya dengan tombol Ctrl+O dan keluar konfigurasi dengan tombol Ctrl+X.
Keterangan:
Pada bagian subnet isi dengan Network Anda dan pada bagian netmask silahkan sesuaikan dengan Subnetmask Network Anda.
Pada bagian range isi IP Address yang akan digunakan oleh client
Pada bagian option domain-name-servers silahkan diisi dengan IP DNS Anda
Pada bagian option domain-name silahkan masukan nama domain Anda
Pada bagian option routers isi dengan IP Gateway
Pada bagian option broadcast-address silahkan isi IP broadcast Network Anda
Pada bagian default-lease-time 600 bagian ini adalah defaultnya 600 atau 10 menit Anda dapat mengubah sesuai dengan kebutuhan Anda menggunakan parameter detik.
Pada bagian max-lease-time defaultnya adalah 7200 detik atau 2 jam Anda dapat rubah sesuai dengan kebutuhan Anda.
9.Kemudian kita konfigurasi interface pada “nano /etc/default/isc-dhcp-server”. Kemudian pada INTERFACESv4 kita isikan dengan interface yang ada di server debian, karena di server debian saya interface nya enp0s3 jadi saya masukkan enp0s3
10.Jika sudah, keluar konfigurasi dan restart DHCP-nya dengan perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”. Jika ada tulisan OK berarti konfigurasi nya berhasil, tapi jika FAILED coba cek lagi pada konfigurasi IP atau konfigurasi DHCP nya. Untuk merestart DHCP server bisa juga dengan perintah "systemctl restart isc-dhcp-server.service"
11. Cek status service dhcp server dan pastikan service berjalan dengan baik dengan perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service". Jika sudah berjalan dengan baik seperti pada gambar dibawah ini, silahkan tekan CTRL + C untuk keluar dari status DHCP server itu.
d.Pengujian DHCP Server
12.Kemudian langkah selanjutnya yaitu ke proses pengujian DHCP Server. Sebelum melakukan pengujian kita buka “Task Manager” terlebih dahulu pada clientwindows dengan cara ketik Task Manager di bagian bawah pencarian windows. Setelah terbuka, cari “VirtualBox DHCP Server” di bagian Process. Setelah ketemu batalkan prosesnya dengan cara klik kanana lalu pilih “End Task”. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini. Kemudian jika sudah tutup jendela task manager.
13.Lalu kita masuk ke “Network and Sharing Center” pada client windows. Disitu, klik pada bagian “Change adapter setting”. Kemudian kita klik yang “VirtualBox Host-Only Adapter.”
14.Kemudian kita ubah konfigurasi IP nya menjadi seperti gamabar dibawah ini. Jika sudah, klik “Ok” lalu tutup semua jendela konfigurasinya. Setelah selesai mengkonfigurasi ulang IP-nya menjadi request IP otomatis dari DHCP server atau meminta IP langsung dari DHCP server.
15.Kemudian kita “Disable” network adapter di VirtualBox tadi.Setelah “Disable” lalu kita “Enable” lagi. Tunggu sejenak, biarkan client windows meminta IP otomatis dari Server DHCPnya. Jika sudah mendapatkan IP otomatis, maka detail konfigurasi IP Client-nya akan menjadi seperti gambar dibawah ini
16.Jika hasilnya seperti gambar diatas, berarti service DHCP server yang kita buat tadi telah selesai dan berjalan dengan baik.Kemudian kalian ke cmd (Command Prompt).lalu ketik ping dan masukan ip kalian.
Contoh ip saya:211.20.24.21 kalau tampilannya seperti pada gambar dibawah ini,berarti sudah benar.
Demikianlah langkah-langkah untuk mengatur DHCP server di Debian 10. Dengan konfigurasi yang tepat, DHCP server akan mempermudah pengelolaan alamat IP di jaringan Anda dan memastikan setiap perangkat mendapatkan pengaturan jaringan yang sesuai secara otomatis. Saya harap panduan ini bermanfaat dan membantu Anda dalam proses pengaturan. Jangan ragu untuk meninggalkan komentar atau bertanya jika Anda mengalami kesulitan. Terima kasih telah membaca, dan semoga sukses dengan pengaturan jaringan Anda!
ASSALAMUALAIKUM WR.WB HALLO HALLO SEMUA!! Di panduan ini kita akan bersama-bareng mempelajari cara menginstall serta mengatur IP Address di Virtual Machine dengan langkah-langkah yang sederhana dan jelas. Pernah ngalamin bikin VM tapi internetnya gak jalan atau jaringan gak terbaca? Nah, biasanya itu karena pengaturan IP Address belum tepat. Tenang, di sini semua akan dibahas step-by-step lengkap dengan screenshot, jadi kamu nggak bakal bingung. Yuk, kita mulai perjalanan setting IP Address di VM, dan pastikan semuanya terkoneksi lancar tanpa drama! Apa Itu Virtualmin? Virtualmin adalah sebuah panel kontrol berbasis web (panel kontrol berbasis web) yang digunakan untuk mengelola server hosting. Alat ini dirancang untuk mempermudah administrator server dalam melakukan berbagai tugas teknis, yang biasanya dilakukan melalui baris p...
ASSALAMUALAIKUM WR.WB "Selamat datang di dunia Proxmox! Di sini, kita akan menjelajahi langkah demi langkah bagaimana membangun dan mengonfigurasi server virtual yang andal, fleksibel, dan siap digunakan untuk berbagai kebutuhan. Bayangkan punya satu mesin fisik, tapi mampu menjalankan banyak sistem sekaligus — hemat biaya, efisien, dan pastinya bikin kamu merasa seperti admin server profesional. Siapkan kopi atau teh favoritmu, karena kita akan memulai perjalanan seru dari instalasi hingga konfigurasi Proxmox sampai semuanya berjalan mulus!" 1. Pengertian Proxmox Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE) adalah platform virtualisasi open-source berbasis Debian Linux yang digunakan untuk membuat dan mengelola mesin virtual (VM) dan container. Proxmox mendukung dua teknologi virtualisasi: KVM (Mesin Virtual berbasis Kernel) → Virtualisasi penuh untuk sistem operasi. LXC (Linux Containers) → Virtualisasi ringan untuk container berbasis Linux. Selain virtuali...
"Selamat datang di dunia VPN! Di sini, kita akan membahas langkah demi langkah bagaimana membangun dan mengonfigurasi VPN (Virtual Private Network) yang aman, stabil, dan dapat diandalkan untuk berbagai kebutuhan — mulai dari keamanan data, privasi online, hingga mengakses jaringan dari jarak jauh. Bayangkan kamu bisa terhubung ke jaringan kantor atau rumah dari mana saja di dunia, dengan koneksi terenkripsi yang melindungi semua aktivitas internetmu — rasanya seperti punya jalur rahasia pribadi di dunia maya. Siapkan waktu dan fokusmu, karena kita akan memulai perjalanan dari pengenalan VPN hingga cara konfigurasinya agar bekerja dengan maksimal!" 1. Pengertian VPN VPN (Virtual Private Network) adalah teknologi yang membuat koneksi internet menjadi aman dan terenkripsi, sehingga data yang dikirim dan diterima dari pihak ketiga. VPN juga dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan secara remote, seperti mengakses server kantor dari luar lokasi. VPN bekerja dengan ...
Comments
Post a Comment